TNI AU menghadapi ancaman serius dari segi keamanan udara di Ibu Kota Negara
(IKN) Nusantara.
Dikutip Zonajakarta.com dari Lemhannas,
Gubernur Lemhannas RI saat itu, Andi Widjajanto dalam Forum Dialog Nusantara
(FDN) tentang “Kajian Keamanan dan Pertahanan Ibu Kota Negara Baru” pada Kamis,
17 Maret 2022, mengutarakan bahwa konsekuensi perpindahan Ibu Kota Negara dari
Jakarta ke Nusantara adalah pergeseran pusat kekuatan (center of gravity).
“Kerawanan utama dari Ibu Kota baru,
kalau dilihat dari topografinya adalah udara,” ujar Gubernur Lemhannas RI
seperti dikutip Zonajakarta.com. Gubernur
Lemhannas RI berpendapat perlu segera dirumuskan Air Defence Identification
Zone atau Air Defence Identification System.
“Mungkin perlu segera dirumuskan oleh TNI, terutama TNI Angkatan Udara
model dirumuskan Air Defence Identification Zone atau Air Defence
Identification System,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.
Dikutip Zonajakarta.com dari Kemenhan
dalam Seminar Nasional Pasis Sekkau A.112 T.A.2022 yang merupakan program
Kodiklatau Tahun 2022 Direktur Wilayah Pertahanan Kementerian Pertahanan
Republik Indonesia Laksamana Pertama Idham Faca selaku Dirwilhan Ditjen Strahan
Kemhan menyampaikan paparan tentang tema yang diberikan dari SEKKAU yaitu
“STRATEGI PERTAHANAN MATRA UDARA DI IBU KOTA NUSANTARA”.
"Untuk menjaga IKN dari serangan
udara strategi pertahanan udara berlapis, menjadi sebuah pilihan yang tepat
untuk mengamankan IKN dengan dibangunnya satuan Kosek yang membawahi satuan
Radar di wilayah Kalimantan beserta satuan Rudal baik jarak sedang maupun jarak
jauh yang didukung oleh satuan Pesawat Tempur Strategis maupun Taktis yang siap
digerakkan untuk menghancurkan setiap ancaman.
Pemerintah juga telah merencanakan
membangun Pangkalan Udara (Lanud) IKN yang dilengkapi Skadron VVIP, Batalyon
Hanud dan Hanlan yang siap menjaga dan melindungi wilayah IKN serta siap
mengamankan pejabat negara bila terjadi kontijensi terhadap IKN," lanjut
Kemenhan dalam rilisnya pada 2 November 2022.
Tak cuma menyiapkan landasan udara VIP, TNI AU juga dituntut mampu
menghalau ancaman udara dengan alutsista yang sudah ada, salah satunya F-16.
Sehingga TNI AU menggelar Latihan Cakra
A Tahun Anggaran 2024. Latihan Cakra A TA. 2024 diharapkan dapat meningkatkan
kesiapsiagaan TNI AU khususnya Kosek IKN beserta satuan jajaranya dalam
menghadapi berbagai ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan dan keamanan
nasional. Salah satunya adalah kehadiran
pesawat asing di ruang udara sekitar IKN.
Sehingg dalam Latihan Cakra A TA. 2024 di hari yang kedua disimulasikan
adanya pesawat asing tanpa Flight Clearance menghantui IKN.
Kehadiran pesawat asing ini dilaporkan ke Komando atas Komandan Kosek IKN Marsma TNI Abdul Haris, M.MPol., M.M.O.A.S. Ia kemudian memerintahkan Unsur Pesawat Tempur Strategis F-16 Skadron Udara 16 Lanud Pekanbaru untuk mengidentifikasi secara visual dan melakukan Scramble dan Force Down pesawat tanpa ijin yang masuk wilayah NKRI, Rabu (12/6/2024).
Dari pengamatan udara terdapat pesawat asing yang memasuki wilayah ALKI 1 dari Utara dan tertangkap radar, pesawat tersebut adalah penerbangan asing tanpa Flight Clearance. Setelah dilaporkan kepada Pangkoopsudnas, Komandan Kosek IKN Masrma TNI Abdul Haris, M.MPol., M.M.O.A.S., mendapat perintah untuk meningkatkan status kewaspadaan menjadi waspada merah. Pesawat yang dicurigai tersebut kemudian mengubah arahnya ke arah Lampung dan tidak sesuai dengan jalur ALKI 1. Komandan Kosek IKN memerintahkan Unsur Tempur Sergap melakukan Scramble.
Selanjutnya Komandan Kosek IKN
melaporkan ke Komando atas, Pangkoopsudnas memberikan perintah pengusiran
keluar NKRI. Pesawat asing tanpa
perizinan yang terbang diwilayah NKRI ini berhasil diusir oleh pesawat F-16
Skadron udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin.
F-16 Unsur Tempur Sergap TNI AU Indonesia Terbukti Mampu Scramble dan
Force Down Pesawat Asing di IKN. Di hari
yang sama, kembali radar melaporkan
terdapat Lasa X di ALKI 1 daerah
Jakarta, dan merubahnya ke arah Lampung dan tidak sesuai dengan jalur ALKI 1.
Untuk meyakinkan identifikasi pesawat
mencurigakan ini, Komandan Kosek IKN memerintahkan Unsur Tempur Sergap
melakukan Scramble. Pesawat ini akhirnya
berhasil disergap dan diidentifikasi secara visual oleh pesawat tempur sergap
F-16 Skadron Udara 16. Selanjutnya
setelah Komandan Kosek IKN melaporkan ke Komando atas, Pangkoopsudnas
memberikan perintah untuk dilakukan Force Down ke Lanud Sri Mulyono Herlambang
Palembang.
Komandan Kosek IKN menyatakan, “Latihan
ini bertujuan untuk menguji kesiapan operasional dan respons cepat Kosek IKN
beserta satuan jajaranya dalam menghadapi potensi ancaman udara. Keberhasilan
ini menunjukkan bahwa TNI AU selalu siap siaga dalam menjaga kedaulatan wilayah
udara Indonesia," ujarnya seperti dikutip Zonajakarta.com dari rilis resmi
TNI.
Dengan keberhasilan ini, Kosek IKN
menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan melindungi wilayah udara Indonesia
dari berbagai potensi ancaman.
SUMBER ZONAJAKARTA